Korban Selamat Pesawat Jeju Air

Korban Selamat Pesawat Jeju Air: “Saat Tersadar Saya Sudah Diselamatkan”

Seorang pria berusia 33 tahun bermarga Lee menjadi perhatian publik setelah dinyatakan selamat dari insiden kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan. Pria yang saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit itu mengaku tidak mengingat saat-saat terjadinya ledakan. Ketika tersadar, ia sudah berada di ruang perawatan dan mendapatkan penanganan medis. Meski demikian, kondisinya dilaporkan relatif stabil dan ia sudah bisa berkomunikasi dengan lancar.

Direktur Rumah Sakit Ju Woong mengungkapkan, berdasarkan keterangan korban, dirinya hanya ingat detik-detik sebelum lepas landas yang berjalan lancar. Namun sesaat setelah kejadian, ia benar-benar kehilangan ingatan tentang momen ledakan maupun proses penyelamatannya. Menurut penuturan pihak rumah sakit, korban sempat mengalami kebingungan ketika baru sadar. Akan tetapi, setelah beberapa jam, kondisi mentalnya mulai membaik sehingga ia dapat memberikan keterangan lebih jelas.

“Saat saya terbangun, saya sudah diselamatkan,” tutur pria royal kids shuttle bermarga Lee tersebut, seperti dikutip dari pernyataan dokter di rumah sakit setempat.

Latar Belakang Kecelakaan di Bandara Muan
Bandara Muan yang terletak di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, menjadi lokasi mendarat dan lepas landas sejumlah maskapai domestik. Salah satunya adalah Jeju Air, maskapai bertarif rendah yang kerap melayani rute-rute populer dalam negeri, termasuk penerbangan antarpulau. Pada saat terjadinya kecelakaan, Pesawat Jeju Air tersebut disebutkan tengah melakukan penerbangan reguler, meski informasi detail mengenai jumlah penumpang dan awak kabin belum sepenuhnya diungkapkan oleh otoritas setempat.

Korban Selamat Pesawat Jeju Air

Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan investigasi menyeluruh guna menemukan penyebab pasti kecelakaan. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (MOLIT) telah mengirimkan tim khusus untuk memeriksa kondisi pesawat, termasuk rekaman kotak hitam. Mereka juga mewawancarai para saksi mata di lapangan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang runtutan peristiwa tersebut.

Kronologi Singkat dan Tindakan Medis
Meskipun detail lengkap kronologi victoria’s mexican restaurant belum dirilis secara resmi, beberapa saksi mata mengungkapkan bahwa pesawat sempat menampilkan tanda-tanda gangguan teknis sebelum terjadinya ledakan. Suara dentuman keras dan guncangan hebat dirasakan warga sekitar Bandara Muan. Tim penyelamat segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi penumpang dan awak kabin, sementara ambulans serta petugas pemadam kebakaran berkoordinasi menanggulangi efek kebakaran yang terjadi di lokasi insiden.

Korban selamat, termasuk Lee, langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di sekitar wilayah Muan. Dalam upaya penyelamatan, petugas medis memprioritaskan penanganan luka bakar, trauma benturan, dan gangguan pernapasan akibat paparan asap kebakaran. Hingga artikel ini ditulis, tercatat masih ada beberapa korban yang berada dalam kondisi kritis dan mendapatkan penanganan medis intensif, termasuk di ruang perawatan khusus (ICU).

Kondisi Korban Selamat dan Proses Pemulihan

Dalam keterangan resmi di konferensi pers, Direktur Rumah Sakit Ju Woong menegaskan bahwa Lee menjadi salah satu korban yang berhasil selamat berkat penanganan cepat tim SAR di lokasi kejadian. Ia pun menambahkan bahwa tingkat kesadaran Lee sudah pulih, meskipun terdapat indikasi trauma fisik maupun psikologis yang masih perlu diobservasi lebih lanjut.

Tim dokter menilai, trauma yang dialami Lee bisa jadi memengaruhi proses pemulihannya. Kehilangan ingatan mengenai peristiwa ledakan dapat menjadi mekanisme pertahanan diri alami manusia terhadap shock atau stres berat. Saat ini, Lee dijadwalkan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk memastikan tidak ada komplikasi lebih lanjut, seperti cedera otak atau gangguan syok pasca-trauma (post-traumatic stress disorder atau PTSD).

By admin