AS Tingkatkan Hadiah untuk Informasi Penangkapan Nicolas Maduro
Washington, satukatolik.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan menaikkan jumlah hadiah uang bagi siapa saja yang memberikan informasi terkait penangkapan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Pada Sabtu (11/1/2025), Maduro dilantik https://www.krystalcancunaltitude.com/ untuk masa jabatan ketiganya sebagai Presiden Venezuela.
Proses pemilihan yang membawa Maduro kembali berkuasa menuai kritik tajam dari sejumlah organisasi internasional, yang menuduh adanya kecurangan dan penindasan terhadap oposisi.
Meskipun berbagai pihak, termasuk Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS), menyerukan transparansi dalam pemilu, otoritas Venezuela tetap mengesahkan kemenangan Maduro.
Tantangan Elon Musk: Ajak Maduro ke Mars Jika Menang Duel Keputusan ini memicu gelombang aksi protes besar di berbagai kota, yang berujung pada 23 korban jiwa, beberapa di antaranya akibat tindakan kekerasan aparat keamanan.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Departemen Luar Negeri AS meningkatkan tekanannya terhadap pemerintahan Maduro. Mereka mengumumkan kenaikan hadiah menjadi US$ 25 juta (sekitar Rp 406 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro dan Diosdado Cabello, Menteri Dalam Negeri Venezuela.
Selain itu, AS juga menawarkan hadiah sebesar US$ 15 juta (sekitar Rp 244 miliar) untuk informasi terkait Vladimir Padrino, Menteri Pertahanan Venezuela. Penawaran ini merupakan kelanjutan dari upaya AS sebelumnya pada 2020, yang memberikan hadiah serupa untuk menangkap Maduro atas tuduhan terorisme dan perdagangan narkotika.
Maduro Klaim Kemenangan Pilpres, Oposisi Tolak Hasil Resmi AS juga menerapkan pembatasan perjalanan terhadap sejumlah pejabat Venezuela yang dianggap merusak proses pemilu dan terlibat dalam tindakan represif terhadap oposisi. Namun, daftar nama pejabat tersebut dirahasiakan demi keamanan.
Sementara itu, pemimpin oposisi sekaligus kandidat presiden, Edmundo Gonzalez, mengklaim dirinya sebagai presiden terpilih yang sah. Dalam sebuah video yang diunggah dari Republik Dominika, Gonzalez menyampaikan rasa terima kasih kepada rakyat Venezuela dan komunitas internasional atas dukungan mereka.
Gonzalez juga menyoroti sanksi baru yang diumumkan oleh para pemimpin dunia pada Jumat (10/1/2025), sebagai langkah nyata mendukung perjuangan untuk mewujudkan demokrasi di Venezuela yang bebas dari kendali Nicolas Maduro.